Senin, 06 Januari 2014

REPORTASE TWC 3 HARI PERTAMA

Sabtu, 28 Desember 2013 adalah hari yang paling saya nantikan dibulan Desember ini. Setelah saya membaca informasi mengenai acara ini dari Website milik Omjay saya jadi tertarik dan tidak sabar ingin mengikuti cara tersebut. Selain itu,  motivasi saya mengikuti acara ini ingin sekali bertemu dan bertatap langsung dengan Omjay.

Omjay adalah sosok yang saya kenal hanya lewat dunia maya, saat itu secara tidak sengaja saya browsing informasi dan mungkin sudah jalan Allah saya dihadirkan di Website beliau. Karya karya serta prestasi yang luar biasa menambah rasa penasaran saya mengenai sosok nya. Selanjutnya saya membeli 2 buku beliau yang berjudul “ Guru Tangguh Berhati cahaya serta Menulislah setiap hari buktikan apa yang terjadi”. Isi buku yang begitu bagus dengan rangkaian kata yang sangat mudah dipahami semakin membuat saya kagum pada sosoknya.

Teacher Writing camp 3, berlangsung selama 2 hari bertempat di Wisma UNJ. Saat pertama kali saya memasuki ruangan, ternyata peserta sudah banyak yang berdatangan. Acara dimulai tepat pukul 08.30. Hal yang membuat saya semakin bersemangat adalah para peserta yang hadir tidak hanya berasal dari wilayah Jakarta saja, namun banyak juga peserta yang berasal dari beberapa daerah diantaranya Lampung, Kalimantan, Sumatera, Surabaya sampai Sumbawa. Sungguh luar biasa, semangat belajar yang tinggi membuat mereka rela untuk datang sampai merogoh kantong pribadi untuk biaya akomodasi.

Agenda pertama diawali dengan pembukaan, selanjutnya Omjay mulai beraksi dengan gaya bahasa yang lucu mampu memompa semangat pagi dan antusias para peserta. Dengan memohon Rhido Allah acara diawali dengan pembacaan doa, semoga acara ini berjalan lancar dan mendatangkan kebermanfaatan.
Acara selanjutnya adalah penampilan dari guru-guru hebat peraih penghargaan Acer award 2013. Dimulai oleh Bapak Rudi, Pemenang Guraru Award 2013 yang berasal dari Palangkaraya. Beliau adalah Guru Fisika SMAN 2. Beliau memaparkan latar belakang mengapa menulis ? serta memberikan Tips – tips menulis ala Rudi. Tips tips tersebut adalah :
  1. Sikap aktif seseorang untuk menulis.
  2. Orientasinya pada hasil karya
  3. Menulis dengan konsisten (menulis ibarat mengasah pisau)
  4. Menulis dengan imajinasi
  5. Mentalitas menulis (keberanian untuk berkarya)
  6. Menulis dengan penuh cinta. (menggunakan bahasa yang santun, tidak menjelek-jelekkan )
Pembicara kedua adalah seorang Ibu guru yang bernama Mugi Rahayu. Beliau adalah Guru Ekonomi, anggota IGI, blogger, Mommy dengan 4 orang anak serta aktif dalam tulis menulis dalam berbagai media. Artikel – artikel beliau sudah banyak yang diterbitkan di Media Cetak maupun secara online. Beliau memaparkan bagaimana menulis bisa menghasilkan. Sosok wanita yang cerdas, penuh semangat serta kreatif. Semangatnya patut ditiru. Saya sangat senang bisa jumpa beliau. Menginspirasi dan penuh motivasi. Yang membuat saya penasaran terhadap sosoknya adalah bagaimana beliau mampu memanajemen waktu dengan baik. Beliau juga memaparkan tips untuk mengatur diri. Berikut tips yang beliau berikan :
  1. Jangan membawa pekerjaan kerumah.
  2. Professional talk ditempat kerja.
  3. Menulislah sebanyak mungkin selagi ada waktu dan mood sedang bagus.
  4. Pupuk rasa percaya diri bahwa kita bisa.
  5. Komunitas ditempat yang tepat.
  6. Open mind dan terus belajar
Pembicara yang ketiga adalah Bapak Sukani. Beliau masih muda namun mempunyai prestasi yang  luar biasa, dengan berbagai aktivitas diantaranya adalah Wakil Kepala Sekolah, pengajar, book writer, author, businessman online, blogger, motivator dll. Prestasi – prestasi yang pernah diraihnya pun cukup banyak. Beliau adalah pemenang Acer Guraru Award 2013 sebagai juara ke-1. Menurut beliau untuk membuat tulisan menjadi baik dan enak dibaca rahasianya sederhana yaitu : menulis, menulis, menulis. Semua orang mampu menulis, sebagaimana bisa berbicara dan berjalan.  Menulis bisa dimana saja dan kapan saja serta apa saja. Dimulai dari hal-hal sederhana, lambat laun akan terbiasa dan suatu saat dapat menghasilkan hasil yang luar biasa. Proses menulis yang berkualiatas tidak terlepas dari seringnya menulis dan membaca.

Pak. Sukani saat ini mengampu mata pelajaran Matematika, namun tidak membuat beliau buta akan IT. Justru kemampuannya menggunakan media ICT, semakin menambah nilai lebih. Terbukti beliau mampu membuat Digibook, media pembelajaran berbasis animasi dan penguasaan media ICT yang lainnya.
Selanjutnya adalah sesi Tanya jawab. Para peserta sangat antusias, terbukti dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan terutama kepada Pak. Sukani. Pemanfaatan media ICT yang mampu menunjang pembelajaran adalah salah satu yang ingin diketahui lebih banyak lagi. Mungkin lain waktu bisa diadakan pelatihan khusus pembuatan karya menggunakan media ICT.

Acara berikutnya adalah sesi Menulis ala Negeri 5 Menara. Mas Ahmad Fuadi sudah hadir ditengah-tengah peserta. Ahmad Fuadi  memaparkan bagaimana proses menulis sebuah fiksi. Bagaimana fiksi mampu menginspirasi dan memotivasi pembacanya. Termotivasi dari kalimat MAN JADDA WAJADDA mampu membakar semangat dan motivasi beliau untuk menulis dan sukses. Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat sudah melekat dalam jiwanya, sehingga mampu menjadi suntikan amunisi bagi dirinya untuk berbuat manfaat dan pencapaian kesuksesannya.

Setelah Ishoma, acara dilanjutkan dengan hadirnya Team Kompasiana, memotivasi para peserta untuk menulis di media Online. Bersama Mas Iskandarjet, seorang Wartawan, admin kompasiana, blogger serta motivator mengajak peserta untuk aktif menulis di media online. Kompasiana adalah salah satu media yang dapat dimanfaatkan untuk mempublish tulisan. Perubahan zaman saat ini mampu membuat media informasi dapat diakses oleh siapa saja dan siapa saja bisa memberikan informasi. Seru dan sangat bermanfaat.

Acara terakhir adalah belajar menulis resensi Film yang dibawakan oleh Mbak Dhitta Puti Sarasvati. Beliau adalah pengajar dan juga punya hobby menonton serta membuat resensi film. Beliau penikmat film terutama yang terkait dengan pendidikan baik dalam maupun luar negeri. Peserta diajarkan teknik membuat resensi, dimulai dari membaca, membuat pertanyaan, diskusi sampai dengan meresensi. Kemudian diputarkan sebuah Film pendek yang berjudul “Thank You Mr. Folker”, dan setelahnya peserta diminta untuk membuat resensi.
Acara diakhiri pukul 16.30. Para peserta yang bersarasal dari luar daerah disediakan tempat menginap dan yang lainnya bisa pulang untuk beristirahat. Acara esok hari sepertinya akan lebih seru dan menarik.

Demikian reportase hari ini. Sampai jumpa untuk tulisan berikutnya. Semoga bermanfaat. !

(Alhamdulillah tulisan ini terpilih sebagai juara ke 3 dalam penulisan artikel TWC 3)

0 komentar: