Rabu, 22 Januari 2014

Pertemuan dengan Orang Tua Siswa

Kulirik secarik kertas kecil yang tertempel didepan meja kerja ku, yang berisi list pekerjaan yang sudah kuselesaikan hari ini. Beberapa item sudah ter-check list menandai pekerjaan tersebut sudah kukerjakan. Alhamdulillah, hampir semuanya sudah selesai. Tak terasa, waktu sudah menunjukkan pukul 14.45 WIB, yang artinya 45 menit lagi aku sudah bisa pulang. Ah, masih ada waktu beberapa menit lagi untuk menulis.
Kutambahkan Label baru pada blog pribadiku yang berjudul Catatan Hati Seorang Guru.

Hari ini, seperti biasa rutinitas kulakukan. Namun, ada hal yang agak berbeda. Kemarin aku memanggil orang tua siswa untuk hadir ke Sekolah dikarenakan ada hal yang ingin dibicarakan mengenai perkembangan belajar anaknya. Pemanggilan orang tua siswa ini dikarenakan beberapa hal, diantaranya adalah mengenai hasil belajar siswa yang mengkhawatirkan untuk kenaikan kelas, perilaku siswa yang temperamen dan emosional serta kekurang disiplinan dalam menjalankan tata tertib.

Kira-kira pukul 12.30 seorang Ibu datang menemuiku. Sambil menunggu rekan yang sedang makan siang kami berbicang-bincang. Awalnya aku membuka perbincangan dengan melaporkan perkembangan anaknya selama bulan Januari. Sang Ibu pun merespon dengan baik. Sampai akhirnya, beliau mulai bercerita mengenai kondisi keluarga sampai dengan rumah tangga. Pertengkaran yang seringkali terjadi bersama suami, Ibu dan Bapak yang keduanya terlalu sibuk bekerja sehingga sang anak merasa kurang mendapatkan perhatian serta kasih sayang sampai dengan pemukulan fisik yang sering dilakukan apabila sang anak berbuat tidak seperti yang diharapkan orang tua.

Ternyata, hal-hal seperti itu yang menjadi akar dari permasalahan selama ini. Suasana kekeluargaan dalam rumah tangga yang kurang mampu memberikan kenyamanan kepada anak akan berdampak besar terhadap perkembangan perilaku anak. Alhamdulillah,  sang Ibu menyadari hal tersebut. Aku bersama rekanku memberi motivasi serta masukan-masukan kepada Sang Ibu.

Beberapa menit berlalu kami berbincang-bincang. Saat keluar dari ruangan, aku melihat ada rona wajah yang menyiratkan kelegaan dari sang Ibu. Mungkin sebagian bebannya sudah bisa dikeluarkan melalui cerita-cerita yang beliau sampaikan. Tentunya Doa kepada Allah kusertakan agar semua berjalan baik dan sesuai apa yang diharapkan. Serta motivasi positif juga turut kami berikan.

Terima Kasih Ya Allah atas pembelajaran hari ini.
Alhamdulillah.






1 komentar:

softwikia mengatakan...

emg paling enak kalo lagi ada masalah cerita sama org yg bisa ngertiin, plong bgt rasanya