Kamis, 28 Februari 2013

Perjalanan Tauhid Part 6

1 komentar
Minggu (18 Februari 2013)

Trident Hotel – Kamar 1211- Pukul. 00.35
Bersama suami disampingku yang telah tertidur pulas. Dinginnya ruangan membuat ku terbangun dan sulit tidur lagi. Ku nyalakan Galaxy Tab dan ku dengarkan alunan music Opick “Maha Penyayang”. Sambil kutulis jurnal ini. Kamar ini begitu mewah, besar, lega dan lengkap. Namun, aku merasakan suatu kesepian, hampa dan kosong di satu sudut ruang hatiku. Rekan –rekan yang lain begitu senang dan menikmati ruangan ini. Memang jika dibandingkan dengan 2 Hotel yang kami tempati sebelumnya Hotel ini yang paling mewah dan lengkap fasilitasnya. 2 Tempat tidur besar, sofa yang empuk dan fasilitas lain yang apik dan mewah.

Pertama aku hadir disini pukul. 06.15, kunci kamar diserahkan dan kami pun mencari kamar sesuai nomor yang diberikan Ust. Jafar. Saat pertama kali masuk bersama Ibu Irah dan Ibu Rakiyem, mereka terlihat senang sekali dengan kamar baru yang kami tempati. Apalagi B. Irah sudah tidak sabar dengan kamera digitalnya siap untuk merekan tempat ini sebagai dokumentasi dan presentasi.

Namun, ketika pertama aku dihadirkan ditempat ini aku merasa ada yang kurang. Aku merasa kehampaan, Ruang Kosong dalam sudut hati ku. Aku sangat kangen sekali dengan Mekkah. Suasana, semangat ibadah rasanya nyaman dan hangat sekali. Bertemu dengan para tamu-tamu Allah, ramai sekali. Rumah itu sederhana sekali. Baitullah Rumah Allah sangat bersahaja. Dilapisi kain hitam dan bertuliskan Asma-Nya yang indah. Dalam kesederhanaan rumah tersebut, didalamnya terdapat suatu kehangatan, cinta kasih dan ketenangan yang amat sangat.

Hati ku tiba-tiba meleleh.. aku merasa sangat kangen sekali dengan-Nya. Kangen sekali seperti punya Kekasih baru dan Kekasih itu ada disana dan aku disini. Terbayang ketika masa – masa indah perjumpaan dengan Yang Maha Pencipta dalam rongga hati dan jiwa.

Nyaman sekali suatu rasa yang belum pernah kurasakan. Allah..Allah aku rindu sekali, dada ku kembali merasakan suatu getaran. Getaran cinta.. Bagaimana ini Allah? Bagaimana jika rasa kangen ini muncul?

Sesuai dengan yang telah direncanakan, bahwa tepat pukul 14.00 rombongan bertolak menuju Bandara King Abdul Aziz. Perjalann kami menggunakan Bus dan masih didampingi oleh Ust. Jafar. Dalam perjalanan kami sempat mampir melihat tempat Qisas dan Makam Siti Hawa, disana kami memanjatkan doa. Dalam perjalanan aku terus berdzikir. Allah seperti mengiringi kepergianku.

Saat di Lobi Hotel sebelum keberangkatan aku mengobrol dengan rekan – rekan dan kami pun berbagi cerita dan pengalaman yang berbeda mengenai peristiwa – peristiwa yang kami alami.

Akhirnya tibalah kami di Airport King Abdul Aziz. Mulailah kami mengantri untuk pemeriksaan. Alhamdulillah selama proses pemeriksaan barang aku diberi kemudahan. Barang – barang bawaanku lolos sensor detector termasuk air zam-zam tambahan yang aku bawa.

Saat meng-antri dalam antrian Check-in barang getaran itu muncul lagi. Getaran Cinta-Nya, Dia hadir di Relung Hatiku. Dalam dzikir semakin kunikmati getaran itu. Allah langsung yang mengantar aku pulang ke Tanah Air. Lewat Mata hati dan relung jiwa. Dia hadir menggetarkan Jiwaku. Semakin ku bertasbih semakin dekat dan hangat kurasakan. Sekarang aku sudah tahu jawabannya :

  1. Allah hadir ditandai dengan suatu getaran – getaran cinta di hatiku.
  2. Allah selalu menemaniku dalam Kata hati yang lebih peka dan relung jiwa yang begitu syahdu.
  3. Aku merasakan suatu energy dalam tubuhku untuk menolong sesama dan kebermanfaatan.
  4. Kata hati itu akan menuntunku untuk berbuat manfaat dan mendapat ketenangan jiwa.

Lalu bagaimana untuk mempertahankan Cinta dan Kasih-Mu yang begitu indah ini :
  1. Selalu sebut nama-Ku dalam Jiwa mu.
  2. Melalui pesan yang Kusampaikan Agungkan Kebesaran – Kebesaran-Ku. 
Terima Kasih Allah telah hadir dalam jiwaku dan telah Kau hadirkan aku dalam Cinta Indah Kasih-Mu.


Senin, 19 Februari 2013

Alhamdulillah hari ini rombongan tiba kembali ke Tanah Air dengan selamat. Saat tiba di Bandara Mama, Yuni dan saudara – saudara yang lain telah menjemput dan menyambut kepulangan kami.

Alhamdulillahirobbil ‘alamin.


Special Thanks To :

  • ARMINAREKA Travel sebagai biro perjalanan yang telah memfasilitasi Keperluan dari awal sampai dengan akhir perjalanan kami. Semoga senantiasa sukses dan Barokah.
  • Ust. Jafar selaku pembimbing Perjalanan yang senantiasa sabar dan telah memberikan wawasan serta motivasi dalam Ibadah Umroh kami. Semoga Allah senantiasa melimpahkan Keberkahan dalam setiap ilmu yang telah diberikannya. (Amien)
  • Rekan-rekan semua terutama untuk Hj.Rakiyem Terima kasih yang telah setia menemaniku saat berada di Tanah Suci, Ibu Irah, Ibu Riska serta seluruh rombongan jamaah Umroh yang tidak dapat kusebutkan satu – persatu. Semoga Ibadah Umroh kita Allah terima dan suatu saat kita bisa dipertemukan kembali dalam Ikatan Silaturahim karena-Nya. (Amien)

Perjalanan Tauhid Part 5

0 komentar
Sabtu, 16 Februari 2013

Pukul 02.00 dini hari aku keluar dari kamar 908 Hotel Al-Massa. Teman-teman ku sudah terlebih dahulu meninggalkan kamar. Aku pun berjalan sendiri menuju Lift. Saat di Lift aku bertemu dengan seorang Ibu yang mengaku dari Jawa Timur. Akhirnya, kami berjalan bersama dan sesekali berbincang. Tiba di pelataran Mesjid, Ibu tersebut mengajakku Thawaf. Aku katakan “ Lihat sikon ya Bu” karena kemarin aku saksikan banyak sekali jamaah yang melakukan Thawaf. Setelah memasuki Masjid kulihat ternyata Jamaah tidak terlalu ramai. Akhirnya aku setuju untuk Thawaf bersama Ibu tersebut. Sebelum Thawaf aku ditawari makanan. Aku mengambil 1 butir kue. Rasanya seperti kue Moci Indonesia dan Ibu tersebut mengambil 3 butir. Ibu tersebut mengatakan akan makan dulu karena semalam belum makan. Aku pun mempersilakannya dan menyarankan untuk minum air zam – zam juga. Aku duduk sebentar sambil pandanganku mengarah pada Tamu – tamu Allah yang sedang ber-Thawaf. Tak lama kemudian Ibu tersebut menghampiriku dan kami pun mulai melakukan Thawaf Sunah.

Putaran demi putaran kulalui dengan bersenandung “Subhanallah Walhamdulillah Wala Ilahaillallah Walahaula wala quwwata illa billahil’aliyil adzim”. Syahdu dan tenang sekali. Kunikmati bait demi bait. Dengan bersenandung membuatku merasa lebih menjiwai Lafadz tersebut. Setiap agak jauh dariku Ibu tersebut erat menggenggam tanganku seperti kami sudah pernah kenal lama sebelumnya. Pada putaran ke-4 aku merasa sudah mulai mendekati ka’bah namun ada saja halangan dan Ibu tersebut selalu menarikku kekanan sehingga aku jadi menjauh dengan Ka’bah. Dalam bathinku “Lho kok jadi tambah jauh bukannya tambah dekat dengan Ka’bah. Pada Putaran ke 6 aku mulai dekat dengan Ka’bah, saat itu aku ingin menyentuh Ka’bah namun sang Ibu melarang dan meminta ku untuk menyelesaikan sampai dengan Putaran terakhir. Sampai di putaran ke-7 kuarahkan kepalaku ke kiri tepat di Hajar aswad. Antrian Jamaah laki-laki cukup padat, namun aku sudah tahu karena sebelumnya aku pun pernah ikut berdesak-desakan. Kemudian aku arahkan langkahku ke tempat antrian perempuan. Di situ aku berharap bisa menyentuh Hajar Aswad. Aku pun mulai berjuang untuk bisa melihat dan menyentuh Hajar Aswad. Disitu pun aku ikut berdesakan dengan jamaah wanita lain. Sang Ibu yang bersama aku Thawaf tadi seperti mengatakan sesuatu “ Mbak sampeyan tetap mau bertahan dengan kondisi seperti ini”. Aku diam saja tidak menjawab sepatah katapun dan terus berjuang. Sampai Beliau mengatakan akan Ke Multazam untuk berdoa. Dan aku pun mengatakan “Iya, Ibu duluan saja”. Aku terus berusaha sampai tiba – tiba datang laki – laki bertubuh besar turut berdesakan di area wanita. “Ya Allah.. La Ilahaillallah.. Allahu Akbar” dalam kondisi terjepit aku hanya bisa sebut itu. Laki- laki tersebut semakin agresif dan terus mendesak untuk bisa sampai di Hajar Aswad. Aku pun semakin berusaha untuk meraihnya sampai ada kesempatan dengan kuasa Allah aku bisa melihat batu tersebut. Subhanallah.. Batu tersebut bagus sekali dikelilingi seperti almunium silver dan kulihat batu itu berwarna putih dan bersih. Bagus sekali sampai dalam hatiku berkata “Ya Allah pantas saja banyak orang yang rela antri, berdesak – desakan untuk bisa sampai di Batu Cantik nan Indah ini. Aku semakin bersemangat untuk bisa menyentuhnya. Tanganku terus berusaha meraihnya, namun sulit sekali. Sampai akhirnya, betul – betul karena dengan kuasa Allah aku bisa meyentuh batu Hajar Aswad dengan tangan kananku. Walaupun hanya beberapa detik dan akhirnya tanganku seperti terpental dan terlepaslah batu tersebut. Perlahan aku mundur dan menjauh dari tempat tersebut. Ya Allah, Alhamdulillah aku panjatkan syukur yang tiada terhingga aku masih diberi keselamatan setelah turut berdesakan di Hajar Aswad. Kemudian aku menuju Hijr Ismail dan melakukan Sholat tepat dibawah Pancuran Mas. Dan terakhir aku berdoa di Multazam.

Setelah berdoa disemua tempat Mustajabah tersebut aku menuju Lt. 2 Mesjid. Kududuk disebelah Tiang besar dan disitu aku mulai melakukan Shalat Tahajud. Setelah Sholat aku berdiri di teras kecil Mesjid. Ku ucapkan syukur tak terhingga kepada Allah. Sebelum aku pulang Allah mengijinkan aku hadir di semua tempat Mustajabah sesuai dengan keinginanku. Terima Kasih ya Allah.

Kemudian aku kembali ke Shaf ku, di situ aku bersandar pada sebuah tiang besar. Rasanya nyaman sekali sampai ada seorang Ibu yang mendekat dan ingin sholat disampingku. Aku pun mempersilakannya. Ibu tersebut menggelar sajadahnya dan aku pun turut menggunakan sajadah tersebut karena aku lupa membawa sajadah mungilku. Saat bersandar aku seperti agak tertidur sampai 2x dan sampai akhirnya aku tersentak seperti ada petunjuk/ pesan yang Allah berikan kepada ku. Seperti tanganku dituntun untuk menuliskan pesan tersebut:

“Tepat pukul 04.45 di Masjidil Haram Lt.2.
Aku melihat seorang Ibu khusyuk bersujud, menangis, berdoa seperti sedang mengadukan segala masalah – masalahnya. Saat itu aku duduk tidak jauh disampingnya. Karena dengan kuasa Allah aku dihadirkan ditempat ini. Aku pernah minta dan bertanya : Ya Allah aku yakin Engkau punya pesan yang ingin Kau sampaikan melalui peristiwa – peristiwa yang ku alami. Hadirnya aku disini bukanlah suatu kebetulan semata. Kududuk di Shaf ini dan melihat Ibu tersebut, tiba – tiba seperti aku menangkap suatu pesan yang ingin Allah sampaikan:

“Ya, hati manusia akan menjadi dekat jikat diberikan suatu masalah dalam hidupnya. Mereka akan lebih berharap pertolongan Allah dan lebih khusyuk dalam memohon segala pertolongan-Nya dan Allah sangat dekat dengan Hamba-Nya yang sedang diberikan ujian dalam hidupnya”

Terima Kasih Ya Allah atas petunjuk-Mu."

Saat shalat Subuh akan dimulai, ku mulai membuka percakapan dengan seorang Ibu yang ada disampingku. Sampai akhirnya Ibu tersebut memberikan dan menyuruhku mencatat sebuah doa agar bisa sering datang ke tempat ini.

Doa tersebut adalah:

"Ya Allah kami mohon jangan jadikan Ziarahku ketempat suci-Mu ini adalah Ziarah terakhirku.
Ya Allah panggilah aku untuk berziarah ketempat – tempat suci disaat – saat tertentu bersama suami dan anak-anakku.
Ya Allah ku mohon panggilah anak cucuku agar sering berziarah ketempat suci-Mu ini.
Ya Allah panggil juga Saudara – saudaraku dan teman-temanku agar bisa berziarah ketempat suci-Mu dilain waktu". (Amien)

Terima kasih buat Ibu Atiek (Depok) atas catatan doanya. Semoga suatu saat kita bisa dipertemukan lagi.

Setelah sarapan pagi kami berkumpul di Lobi Hotel untuk bersama – sama melaksanakan Thawaf Wada. Thawaf perpisahan ini membuat hati kami sedih sekali.
Tiba di pelataran masjid dengan dibimbing oleh Ust. Jafar kami me-lafadzkan Niat dan langsung melaksanakan Thawaf. Syahdu dan khusyuk sekali kurasakan. Kalimat tasbih kembali kusenandungkan sehingga aku merasa lebih menjiwai bait demi baitnya. Putaran ke-7 kami selesaikan dengan lancar. Kemudian kami sholat dibelakang Maqam Ibrahim. Aku pun memanjatkan do’a. salah satu do’a yang kubaca adalah do’a yang penah Ibu Atiek berikan (sudah aku tulis dibagian atas).

Setelah itu, aku mengambil Shaf untuk Sholat Dhuha. Seperti Allah sudah mengatur segalanya. Aku duduk tepat didepan 2 Tiang besar. Sehingga ketika aku melihat ke depan pandanganku tertutup 2 tiang tersebut dan aku tidak bisa melihat Ka’bah lagi. Selepas Sholat aku kembali ke Hotel mengecek kembali barang bawaanku.

Waktu Zuhur pun tiba, aku bersama rekanku menuju Masjid untuk melaksanakan Sholat Zuhur. Dan seperti Allah memang mengatur langkah kaki kami. Rekanku mengajak melewati tangga diluar Masjid dan akhirnya kami mengambil shaf di Lt.2. Sampai selesai sholat Zuhur kami kembali aku sudah tidak bisa melihat Ka’bah lagi. Sepertinya Allah sudah meng-ikhlaskan kepulanganku.

Terima Kasih Ya Allah.. Aku mohon pamit untuk kembali ke Tanah Air.

Rabu, 27 Februari 2013

Perjalanan Tauhid Part 2

0 komentar
Rabu, 13 Februari 2013 – Hotel Al-Massa Lt.908 – Mekkah Al-Mukaromah

Pagi ini kami sudah Packing semua pakaian dan barang bawaan lainnya. Hari ini kami akan menjadi Tamu Allah menuju Kota Mekkah. Setelah Sholat Subuh, kami sarapan bersama. Kemudian bersama dengan Ibu Rakiyem aku jalan – jalan dipelataran Mesjid melihat - lihat dan membeli sedikit barang untuk oleh-oleh ke Tanah Air. Kira-kira pukul 08.00 kami kembali ke Hotel dan bersiap untuk ke Mesjid melakukan Sholat Dhuha dan berencana untuk ke Raudhah. Setelah kuselesaikan 12 rakaat Shalat Dhuha kemudian kami tunggu beberapa menit untuk dibuka nya pintu Raudhah, namun pintu tersebut belum dibuka oleh Askar. Sampai akhirnya kami bertanya kepada Askar dan ternyata pintu Raudhah akan dibuka kembali selepas Zuhur. Padahal ba’da Dzuhur kami mesti bersiap untuk berangkat ke Kota Mekkah untuk menunaikan Ibadah Umroh.

Akhirnya… Semua ini memang sudah kehendak Allah. Kami Ikhlas untuk tidak ke Raudhah, yang mana sebelumnya kami ingin mengucapkan salam perpisahan kepada Rasulullah. Namun, Insya Allah salam dan niat kami sudah tersampaikan melalui doa kami dalam hati..

(Terima Kasih Ya Rosul.. Telah Engkau izinkan kedatangan kami untuk berziarah di makam mu nan mulia ini) Ya Rosul Kami akan berangkat untuk menjadi tamu – tamu Allah.. Berikanlah syafaat mu kepada kami.. (Aamiien).

Setelah shalat Dzuhur terakhir di Madinah, kami sudah bersiap menggunakan pakaian Ihram menuju Mesjid Bir Ali untuk mengambil Miqat. Dengan menggunakan Bus Phem kami berangkat meninggalkan Madinah. Setelah tiba di Mesjid Bir Ali kami melakukan shalat Sunah Tahiyatul Mesjid. Selanjutnya rombongan menaiki Bus kembali. Dengan dibimbing oleh Mustholif Ust. Jafar, kami semua mengucapkan niat Umroh. Setelah niat kami Lafadz-kan maka kami pun harus siap pada larangan – larangan Umroh.

Jika seorang muslim melakukan ihram haji atau umrah maka haram atasnya sebelas perkara sampai ia keluar dari ihramnya (tahallul):
  1. Mencabut rambut.
  2. Menggunting kuku.
  3. Memakai wangi-wangian.
  4. Membunuh binatang buruan (darat, adapun binatang laut maka dibolehkan).
  5. Mengenakan pakaian berjahit (bagi laki-laki dan tidak mengapa bagi wanita). Pakaian berjahit adalah pakaian yang membentuk badan, seperti baju, kaos, celana pendek, gamis, celana panjang, kaos tangan dan kaos kaki. Adapun sesuatu yang ada jahitannya tetapi tidak membentuk badan maka hal itu tidak membahayakan muhrim (orang yang sedang ihram), seperti sabuk, jam tangan, sepatu yang ada jahitan-nya dsb.
  6. Menutupi kepala atau wajah dengan sesuatu yang menempel (bagi laki-laki), seperti peci, penutup kepala, surban, topi dan yang sejenisnya. Tetapi dibolehkan berteduh di bawah payung, di dalam kemah dan mobil.
  7. Memakai tutup muka dan kaos tangan (bagi wanita).
  8. Melangsungkan pernikahan.
  9. Bersetubuh.
  10. Bercumbu (bermesraan) dengan syahwat.
  11. Mengeluarkan mani dengan onani atau bercumbu. (sumber: Arminareka)

Apabila larangan – larangan tersebut dilanggar maka wajib membayar Dam/ Denda.

Kalimat Talbiyah mulai menggema dalam Bus. “Labbaik Allahumma Labbaik, labbaika la syarika laka labbaik innal hamda wa an ni’mata laka wa al mulk la syarika laka”

Makna dari talbiyah secara umum adalah sebagai berikut :
  1. Labbaik Allahumma Labbaik, artinya adalah kami memenuhi dan akan melaksanakan perintah-Mu ya Allah.
  2. Labbaika la syarika laka labbaik, artinya tiada sekutu bagi-Mu dan kami Insya Allah memenuhi panggilan-Mu.
  3. Inna al hamda wa an ni’mata laka wa al mulka la syarika laka, artinya sesungguhnya segala pujian, nikmat dan begitu juga kerajaan adalah milik-Mu dan tidak ada sekutu bagi-Mu. (Sumber: ikadi.or.id)

Kurasakan hati ini begitu bergetar.. sungguh suatu rasa yang tidak pernah aku rasakan selama hidupku. Getaran ini…getaran cinta kepada Robb ku. Hadirnya aku disini adalah semata hanyalah kekuasaan dan kebesaran-Nya. Perjalanan kunikmati dengan terus berdzikir, mengingat segala dosa – dosa yang sudah kuperbuat, kuhadirkan wajah kedua orang tua ku. Doa mereka membuat aku dapat sampai ditempat ini. Terima kasih Papa dan Ibu.

Setelah menempuh waktu kurang lebih 6 jam, Alhamdulillah akhirnya rombongan tiba di Kota Mekkah. Hotel Al-Massa adalah tempat kami beristirahat. Kamar Hotelnya nyaman sekali.Jarak antara Hotel dengan Mesjidil Haram dekat sekali. Dengan menempati kamar 908 kami berempat tetap bersama. Setelah memasuki kamar, kami langsung bergegas ke ruang makan.

Tidak lama kemudian rombongan kami berkumpul dipelataran Mesjidil Haram untuk bersiap melakukan Umroh dengan dibimbing oleh Ust. Jafar.

Bismillahirahmanirrahim.. kami memasuki dalam Mesjid dan mulai melakukan Tawaf. Aku berada dibarisan depan bersama teman-teman perempuan. Kuikuti setiap bacaan yang di Lafadz-kan Ustadz. Putaran demi putaran ku lalui dengan baik dan khusyuk. Setelah itu kami minum air zam-zam yang sudah disiapkan di gallon – gallon besar. Setelah itu kami bersiap untuk melakukan Sa’i. Subhanallah jarak Safa- Marwa lumayan jauh. Terutama buat diriku yang jarang berolah kaki.. Jalan kaki maksudnya. Sangat Capek sekali. Apalagi di putaran ke 4, 5, 6 sangat begitu capek sekali tubuh ini, rasanya lemas dan ngantuk sekali. Alhamdulillah aku masih berada disamping Ust. Sehingga apa yang Ust. Lafadzkan aku ikuti terus tanpa aku harus membaca buku doa. Akhirnya sampailah di putaran ke-7 yang merupakan putaran terakhir, anehnya rasa capek, ngantuk itu hilang tubuhku menjadi lebih segar dan terasa seperti biasa. Dan terakhir kami selesaikan dengan doa dan Tahalull (mencukur beberapa helai rambut). Alhamdulillah Ya Allah Kau berikan pertolongan dan kekuatan untuk menyelesaikan Umroh Wajibku. Setelah semua rangkaian Ibadah Umroh selesai kami laksanakan, akhirnya kami kembali ke kamar Hotel untuk beristirahat.
Foto Mesjidil Haram diambil dari Lt. 908 Hotel Al-Massa

Perjalanan Tauhid Part 4

0 komentar
Jum’at, 15 Februari 2013

Jum’at dini hari – Pukul 00.30 – kamar 908 – Al Massa Hotel

Dug.. Allahu Akbar, tiba-tiba ku tersadar seperti ada kekuatan yang membangunkanku. Aku beranjak dari tempat tidur seperti dituntun untuk segera membersihkan diri dan memakai pakaian yang paling bersih dan menggunakan minyak wangi kemudian segera bergegas ke Masjid. Aku melihat teman-teman ku masih pulas tertidur.

Bismillah aku berangkat ke Mesjid sendiri. Aku menuju Lt.2 Masjidil Haram dan mengambil Shaf terdepan dekat dengan teras kecil Masjid. Kuhampar sajadah mungilku dan tak lupa kubawa serta botol minum untuk kugunakan mengambil air zam-zam selepas Shalat. Aku duduk disamping seorang Ibu, sepertinya warga Arab dan ternyata Ibu tersebut mempunyai anak perempuan kecil yang sangat lucu dan cantik. Botol minumku dimainkan olehnya. Anak itu senang sekali dengan warna hijau. Dan aku pun mendapat kesempatan untuk mengambil fotonya. Funny baby dengan rambut kriwil, pipi tembem dan kulitnya putih. Lucu sekali.



Foto : "me and baby kriwil nan cute"

Kulakukan Shalat Tobat, Hajat dan Tahajud dengan hati yang tenang dan khusyuk sekali. Untaian kata demi kata mengalir tenang, damai dan menjadi sebuah do’a. Setelah itu aku titipkan sajadah dan tasku kepada Ibu Arab sebelahku. Aku berdiri dan duduk diteras kecil pelataran Masjid. Waktu awal aku datang ketempat ini aku pernah punya keinginan untuk bisa duduk ditempat ini. Ditempat ini bisa kusaksikan langsung jutaan manusia melakukan Thawaf. Yang saat itu memang penuh sekali Tamu Allah datang ke Rumah-Nya, sangat padat. Aku memandang dengan penuh ketakjuban,

“Ya Allah.. Ya Rahman.. Ya Rohim..” Rumah-Mu sangat sederhana hanya dilapisi kain Hitam ditambah Kaligrafi berwarna Emas. Namun, tempat itu selalu hangat, dipenuhi kedamaian yang luar biasa dan tak pernah sepi oleh kehadiran para Tamu-Mu.

Saat ini aku seperti merasakan Allah hadir di jiwa dan relung hatiku. Aku merasa sangat dekat sekali. Kusampaikan seluruh rasa, gejolak emosi, keinginan, permohonan dan segala hal . Aku bercerita dengan nyaman sekali. Seperti Dia betul-betul hadir di hadapanku. Aku bisa rasakan lewat mata hati. Sangat damai, tenang dan sejuta rasa yang tak terlukiskan namun bisa dirasakan, bahagia luar biasa.

Seperti ku dituntun untuk mengabadikan moment ini melalui Galaxy Tab pemberian Bapak. Untaian kata demi kata mengalir tenang, lancar dan semua sudut kurekam.

‘’Alhamdulillah.. Terima kasih Ya Allah telah Kau hadirkan aku disini dan ditempat –tempat Mustajabah. Bisa kusentuh Rukun Yamani, Shalat di Hijr Ismail, shalat di Maqam Ibrahim dan ditempat aku duduk saat ini”. Sambil kurekam moment indah ini.
Hadirnya aku disini bukanlah suatu kebetulan, namun adalah suatu Kuasa dan atas izin-Mu Allah. Saat Thawaf Sunah Kamis pagi aku berusaha untuk menyentuh Hajar Aswad, namun aku begitu terdesak oleh orang-orang yang tubuhnya jauh lebih kuat dan besar. Ya Allah aku memohon kepada-Mu jika Kau izinkan aku hadir ditempat itu hadirkanlah dengan Cinta dan Kasih-Mu. Jangan biarkan aku menyakiti orang lain dan aku juga tersakiti. Bukankah Cinta itu tidak menyakiti namun penuh Kasih dan Perlindungan” (Amien)

Setelah kurasakan kelegaan dalam bathinku, aku kembali ke Shaf ku. Membaca Al-Qur’an sambil menunggu Shalat Subuh tiba. Alhamdulillah aku dihindarkan dari rasa kantuk. Terima Kasih Allah.

Setelah sarapan bersama, agenda hari ini adalah melakukan perjalanan kebeberapa tempat yang biasa digunakan untuk beribadah Haji. Pukul 08.00 kami bersiap menggunakan Bus. Ditengah perjalanan tiba-tiba kami dikejutkan dengan suara pecah ban. Innalillahi.. ternyata ban Bus yang kami tumpangi Pecah dan kami pun harus turun dan menunggu beberapa saat untuk kedatangan Bus pengganti.


Foto : "Waiting Bus and Keep Smile"

Alhamdulillah tak berapa lama Bus pengganti siap membawa kami melanjutkan perjalanan. Ada beberapa tempat yang mana kami hanya melihat dari dalam Bus, namun kami tetap mendapat penjelasan dari Ust. Jafar selaku pembimbing perjalanan kami. Padang Arafah, Tempat melempar Jumrah, Jabal Tsur, ada Mesjid yang digunakan hanya setahun sekali yaitu saat musim Haji tiba dll.

Saat tiba di Jabal Rahmah (Tempat bertemunya Nabi Adam dan Siti Hawa) bus berhenti sebentar. Aku bersama suami sempat naik sampai ke Tugu. Ditempat tersebut kami panjatkan doa dan tidak lupa menyampaikan titipan rekan ku di Indonesia (Bu. Danik dan Bu. wulan) Semoga harapannya segera terwujud ya.

Setelah itu kami melanjutkan perjalanan ke Pabrik Al-Qur’an. Di tempat tersebut Para kaum Adam diperbolehkan masuk dan mendapat 1 buah Al-Qur’an. Alhamdulillah Suami dan Bapak masing-masing dapat 1 buah Mushaf Al-Qur’an..

Perjalanan selanjutnya menuju ke Masjid Ji’ronah. Di Masjid tersebut kami yang akan melakukan Umroh ke-2 mulai bersiap untuk mengambil Miqat. Alhamdulillah untuk Umroh ke-2 ini kuniatkan untuk mem-ba’dalkan Pakde Hendro. Orang Tua yang sangat kusayangi. Beliau telah merawatku saat aku kecil dan sangat sayang sekali padaku. Beliau telah berpulang beberapa tahun yang lalu. Kalau beliau masih ada hari kamis kemarin tepat berusia yang ke-60 th. Semoga ini menjadi Hadiah terindah untuknya.

Umroh akan dilakukan setelah shalat Jum’at. Udara yang panas sekali tidak menghalangi niat kami untuk menjadi tamu –tamu Allah. Setelah niat kami lafadzkan, kalimat Talbiyah kembali menggema di dalam Bus.. “Labbaik Allahumma Labbaik, labbaika la syarika laka labbaik innal hamda wa an ni’mata laka wa al mulk la syarika laka”.

Setelah Sholat Jum’at kami bersiap melakukan Umroh ke-2. Dengan dipandu Ust. Jafar kembali kami ber-Thawaf, Sa’I sampai dengan Tahalull. Alhamdulillah semua rangkaian Ibadah tersebut dapat kami selesaikan dengan baik. Semoga Allah menerima Ibadah dan meng-ijabah doa – doa kami. (Amien)

Perjalanan Tauhid Part 3

0 komentar
Kamis, 14 Februari 2013

Acara hari ini adalah full beribadah di Mesjidil Haram. Setelah sarapan aku, Bu.Hj. Rakiyem dan Bu. Irah bersiap untuk melakukan Tawaf Sunah. Sesampainya di Mesjid Kami mulai niat untuk Thawaf Sunah. Dimulai dari Hajar Aswad kami melakukan Istilam. Putaran demi putaran kami lalui sampai akhirnya aku terpisah dari kedua temanku. Kulanjutkan Thawaf sendiri dengan bertasbih kepada Allah. Pada putaran terakhir aku berusaha menggapai Batu Hajar Aswad. Berjejal, berdesak-desakan dengan kaum laki-laki. Sampai akhirnya aku merasakan sakit ditubuhku dan aku tidak kuat lagi sehingga aku putuskan untuk mundur. Namun, meski Allah belum mengizinkan aku untuk sampai menyentuh Hajar Aswad aku tetap bersyukur bahwa tanganku telah di hadirkan dan diizinkan untuk menyentuh Rukun Yamani. Banyak sekali jamaah yang juga ingin menyentuh Batu Rukun Yamani. Sehingga aku pikir itu adalah Hajar Aswad , aku pun turut mengelus dan mencium batu tersebut. Ya Allah maaf kalau aku salah.. Engkau Maha Tahu. Alhamdulillah aku juga dihadirkan dan diberi kesempatan untuk Sholat di Hijr Ismail. Kusampaikan dan mengadukan segala permohonanku ditempat tersebut.. Setelah itu Alhamdulillah aku juga diberi kesempatan untuk menyentuh dan melihat langsung Maqam Ibrahim.

Setelah kulakukan shalat di belakang Maqam Ibrahim aku kembali ke posisi awal aku datang bersama teman-temanku.. Aku duduk di shaf itu dan merenung seraya mengucap syukur atas segala Kuasa-Nya aku bisa hadir di tempat ini. Alhamdulillah karena Kuasa Allah jua lah aku sering sekali melihat dan diperlihatkan anak-anak kecil yang lucu sekali. Saat aku duduk disini pun disampingku ada anak kecil yang sangat manis sekali dan aku berkesempatan untuk mengambil foto anak tersebut.

  
Foto :" Girl and Boy so Sweet"

Setelah beberapa menit menunggu sendirian akhirnya aku dipertemukan dengan Ibu Rakiyem. Senangnya hatiku.. Terima Kasih Ya Allah. Beliau mulai bercerita bahwa tadi bersama Ibu Irah hampir saja bisa mencium Hajar Aswad dan karena kondisi yang sangat terdesak akhirnya beliau menyerah dengan meninggalkan rasa ngilu dibawah ketiak kanannya. Namun, Ibu Irah tetap berusaha dan bertahan untuk bisa mencium Hajar Aswad. Akhirnya terpisahlah mereka.

Kami berdua menunggu di Mesjid sampai dengan waktu Zuhur tiba. Setelah Sholat kami menuju Ruang Makan dan disana kami bertemu dengan Bu. Irah. Beliau terlihat senang sekali karena berhasil mencium Hajar Aswad walaupun butuh perjuangan keras sampai sempat jilbabnya tertarik. Alhamdulillah Ya Allah kami dipertemukan kembali dalam kondisi yang baik. Setelah makan kami kembali ke kamar untuk beristirahat.

Kurebahkan tubuhku dan kunikmati sejuknya AC kamar Hotel sambil terus berdzikir kepada-Nya. Sampai tidak sadar kami tertidur sampai pukul 15.45 saat Adzan Ashar kami kaget dan terbangun.. Segera kami berwudhu dan bergegas ke Mesjid. Tiba di Masjid sudah sangat penuh dengan Jamaah. Akhirnya dengan segala keterbatasan kami dapat Shaf dekat tangga.. Alhamdulillah Ya Allah.

Setelah Shalat Ashar aku bersama Ibu Rakiyem namun terpisah dari Ibu Irah kembali ke Kamar Hotel. Dan ternyata didalam kamar sudah ada Ibu Riska. Beliau merasa kurang enak badan dan ada sesuatu yang Ia rasakan. Beliau pun sedikit curhat kepadaku. . Aku berusaha untuk memotivasinya untuk lebih bersabar dan berserah diri kepada Allah dan kami pun menjadi lebih dekat.

Tak berapa lama kemudian aku bersama Ibu Rakiyem yang memang sudah berencana untuk mencari gallon untuk digunakan membawa air zam-zam akhirnya menuju ke suatu tempat. Kami bertanya kepada Askar yang membersihkan Mesjid “ Dimana ya yang jual gallon?” dengan Bahasa Inggris tentunya. Mereka mengatakan ‘’Go to Babus Salam”. Kami telusuri dan terus berjalan. Tidak terasa jauh juga tempatnya. Aku menikmatinya sambil mengobrol dengan Bu. Rakiyem serta melihat lihat sekeliling Masjid. Subhanallah ternyata Mesjidil Haram luas sekali. Saat ini Mesjid dalam tahap renovasi perluasan Tempat untuk beribadah. Mengingat jumlah jamaah yang semakin banyak dan berlomba – lomba untuk menjadi Tamu Allah. Akhirnya tiba juga kami di tempat penjualan gallon. Kemudian kami kembali ke Hotel untuk bersiap melakukan Sholat Maghrib. Sungguh perjalanan yang lumayan jauh namun menyenangkan sekali.

Tak terasa azan Maghrib telah berkumandang. Aku bersama Ibu Rakiyem dan Ibu Riska berlarian menuju Mesjid. Dan seperti biasa Masjid sudah dipenuhi oleh jamaah sehingga kembali kami mendapat Shaf dekat tangga . Setelah shalat Maghrib selesai kami berniat untuk tetap berada di Mesjid menunggu sampai tiba waktu Isya. Kami menuju lt. 2 dan berharap masih ada tempat kosong.
Alhamdulillah Ya Allah masih ada Shaf yang bisa kami tempati. Kugelar Sajadah mungilku. Dan kuarahkan pandanganku kedepan. Subhanallah akhirnya keinginanku terwujud untuk bisa duduk diteras lt.2 ini. Ditempat ini aku bisa melihat para tamu Allah melakukan Thawaf. Luar biasa banyaknya manusia sedang ber-Thawaf mengagungkan Asma Allah.

Saat itu hati ini kembali bergetar, seperti Allah hadir dekat sekali. Semakin ku Agungkan Asma-Nya semakin dekat dan nikmat sekali. Kuabadikan moment indah itu lewat video Tab ku.
Akhirnya Azan Isya berkumandang, aku kembali ke Shaf bersama teman-temanku melakukan shalat Isya berjamaah. Setelah Shalat kami kembali ke Hotel untuk makan malam dan beristirahat. Setelah menulis jurnal hari ini aku pun tertidur pukul 22.30. Tak lupa alarm kunyalakan pukul 02.00 dan berdoa agar dimudahkan untuk bangun malam.

Senin, 25 Februari 2013

Perjalanan Tauhid Menggapai Ridho Illahi Part 1

0 komentar

Minggu, 10 Februari 2013 - Pukul 14.25 - Boeing 980 GA

My First Flight…
Labbaik Allahuma Labbaik.. (Wahai Allah izinkanlah kami datang memenuhi panggilan-Mu)

Alhamdulillah.. Bersama Suami dan Bapak Mertua, aku berangkat meninggalkan Indonesia untuk melakukan Ibadah Umroh. Hal ini sudah kami rencanakan kira – kira 1 tahun yang lalu. ARMINAREKA adalah Travel yang kami pilih untuk mengurus segala hal tentang perjalanan Umroh kami.

Seminggu sebelum keberangkatan aku sudah menemui salah seorang Dr. yang sering kukunjungi dengan tujuan untuk meminta obat untuk menahan Haid saat di tanah suci. Kebetulan kalau sesuai jadwal saat disana adalah jadwal Haid ku. Dr. Sugiyanto memberikan resep obat Provera (2 x 1).

Bismillah Ya Allah ini adalah salah satu ikhtiarku supaya terjaga dari Haid saat Ibadah Umroh nanti..

Namun, mungkin ini ujian yang Allah berikan agar aku lebih mendekatkan diri dan memohon segala pertolongan-Nya. Sabtu malam sebelum aku berangkat keluarlah Flek, yang biasanya tanda awal aku akan haid..

Ya Allah.. campur aduk perasaanku saat itu.. sedih, takut, dan rasa2 lain hadir dalam pikiranku..

Ya Allah bagaimana ini? besok aku akan berangkat.. Ku basahi hati dan lidahku untuk ber-Istighfar dan memohon ampunan-Nya. Suami ku juga turut menyemangati ku..

Aku terus berdoa dan memohon “ Ya Allah semua ini adalah kuasa-Mu.. Jagalah diriku agar bisa menjalankan rangkaian Ibadah dengan suci dan bersih.. Amien”

Pukul 16.40
Sekarang kami berada di atas laut.. Alhamdulillah atas izin-Mu aku bisa duduk didekat jendela dengan posisi yang nyaman sekali. Disampingku ada suami dan Bapak mertuaku..

Kulihat keluar.. Subhanallah betapa kecilnya manusia, harta benda nyaris tidak kelihatan. Lautan yang indah membentang luas.. Indah dan menakjubkan. Allahu Akbar.. Maha Kuasa Allah atas segala ciptaan-Nya.

Alhamdulillah kira – kira pukul 6.00 waktu Jeddah kami tiba di Airport King Abdul Aziz Jeddah..

Setelah melalui rangkaian pemeriksaan dokumen dan barang bawaan akhirnya rombongan melanjutkan perjalanan menggunakan Bus menuju Madinah dengan dipandu oleh Ust. Jafar. Perjalanan dari Airport King Abdul Aziz sampai dengan Madinah memakan waktu kira – kira 6 jam..

Rasanya pinggang dan kaki ini pegal sekali, maklum jarang Travelling..he..he. Saat berada di Bus aku berusaha untuk tidur ditemani suami disebelahku..

Senin 11-02-2013 pukul 02.00
Puji Syukur yang tiada terhingga.. Allah..Allah.. Allahu Akbar. Engkau sampaikan diriku, suami dan Bapak ditempat yang mulia ini.. Madinah adalah kota yang dicintai Rosulullah dan di Kota ini Beliau dimakamkan.

Para Jamaah dibangunkan oleh Guide kami dan Subhanallah saat aku membuka mata aku melihat Mesjid Indah dan Agung. Masjid Nabawi namanya. Setelah itu kami melakukan Check In di Hotel Al-Mubarok Madinah. Jarak Hotel dengan Mesjid hanya beberapa meter saja. Aku dapat kamar No. 525 yang terdiri dari Ibu Irah, Hj. Rakiyem dan Ibu Riska.

Pertama kali kami masuk kamar kami ucapankan salam. Kulihat kamar yang rapi dan nyaman terdiri dari 4 bed. Membersihkan diri kemudian istirahat sejenak dan foto – foto sebentar. Saat di Bus aku sudah tidur sehingga kantuk ini mendadak hilang saat tiba di Hotel, kami pun ngobrol dan bersemangat sekali untuk melaksanakan Sholat Shubuh pertama di Mesjid Nabawi. .

Malam ini aku masih mengeluarkan Flek dan minggu ini memang adalah jadwal Haid ku. Jadi hanya dengan kebesaran dan Kekuasaan Allah lah Flek dan Haid ini bisa terhentikan untuk sementara waktu. Aku hanya mampu berikhtiar untuk minum Provera (2 x 1) sesuai yang diresepkan Dr.dan memohon kepada Allah untuk dijaga agar tetap bersih dan suci sehingga dapat melakukan Shalat dan menunaikan rangkaian ibadah di Tanah Suci dengan tubuh dan pikiran yang bersih dan suci.. Amien.

Allahu Akbar.. Allah Maha Besar dan segalanya Maha mungkin..

Malam setelah tiba di Hotel aku beristirahat sebentar setelah itu mandi dan berdoa memohon kepada Allah untuk dijaga kesucianku.

Selasa pagi aku menuju Masjid Nabawi untuk melakukan Sholat Subuh (First Prayer in Nabawi).. Subhanallah.. Azan pertama dikumandangkan. Ternyata kalau disini azannya berkumandang 2x. Azan pertama tanda untuk membangunkan warga untuk bersiap – siap sholat Shubuh kemudian Azan ke-2 adalah tanda akan dimulainya Sholat Shubuh . Pengalaman pertama Ibadah di Masjid Nabawi ternyata setelah sholat Subuh ada sholat lagi yang namanya Sholat Mayyit..

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda:

صَلَاةٌ فِي مَسْجِدِي هَذَا أَفْضَلُ مِنْ أَلْفِ صَلَاةٍ فِيمَا سِوَاهُ إِلَّا الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ

“Shalat di masjidku ini lebih baik daripada 1000 shalat di tempat lain, kecuali di Masjid Al-Haram.” (HR. Muslim)

Pertama kali kupandang.. Subhanallah luar biasa indahnya Mesjid ini.. Pelataran Masjid sudah dilengkapi dengan penutup yang secara otomatis yang akan membuka saat pagi hari dan menutup saat sore hari.



Setelah Shalat Subuh kami kembali ke Hotel untuk sarapan pagi. Setelah matahari mulai tampak aku melakukan Sholat Dhuha 4 Rakaat di Kamar Hotel. Namun sebelumnya aku berwudhu dan Alhamdulillah Ya Allah Flek ku tidak keluar lagi. Alhamdulillah Ya Allah, sujud syukur kuhaturkan dan ini adalah mukjizat luar biasa bagiku. Setelah itu aku bersama teman – teman yang lain bersiap untuk menuju Raudhah (Taman Surga) berziarah ke Makam Rosulullah. Sebelumnya rombongan dikumpulkan di pelataran Mesjid untuk mendengarkan pengarahan dari Habib. Raudhah adalah salah satu tempat Mustajabah untuk berdoa.

Ramai sekali suasana ketika akan memasuki Raudhah, di pintu masuk pun kami jamaah wanita yang membawa tas diperiksa terlebih dahulu oleh Askar wanita yang berpakaian hitam. Akhirnya setelah sholat 2 rakaat aku bersama Ibu. Rakiyem menunggu antrian bersama jamaah lain dari segala penjuru Negeri. Shalawat dan zikir senantiasa membasahi lidah ini. Setelah menunggu beberapa lama, akhirnya tibalah giliran rombongan kami akan mulai masuk Raudhah. Ibu. Rakiyem mengatakan kepadaku untuk mencari tiang yang berbeda dengan yang lain. Karena kalau dilihat sekilas semua tiang yang ada bentuknya semua sama. Kawasan Raudhah ditandai dengan karpet berwarna Hijau.

Alhamdulillah dengan digandeng oleh Ibu. Rakiyem aku mendapat Shaf terdepan pojok kiri.. wangi harum sekali. Kulakukan Shalat 2 rakaat dan berdoa atas hajat dan permohonanku ditempat ini..

“Ya Allah terimalah doa dan permohonanku..”

“Ya Rosul terimalah kehadiran ziarahku di tempat ini… Amien.”

Setelah dari Raudhah kami langsung mengambil Shaf untuk bersiap melaksanakan Shalat Zuhur.

Selepas Ashar, masih bersama Ibu Rakiyem dan Suami kami mencari tempat burung merpati dan didekat jam besar kami menemukan tempatnya namun merpatinya gak ada. Mungkin sedang mencari makan, namun jagung yang sudah aku beli dari Indonesia tetap aku sebarkan di tempat itu.



Selasa, 12 Februari 2013
Hari ke-2 di Kota Madinah… Perjalanan hari ini adalah mengunjungi beberapa tempat. Salah satunya adalah Masjid Quba dengan mengendarai Bus dan dipandu oleh Ust. Jafar yang senantiasa sabar dalam memberikan penjelasan kepada para Jama'ah. Jaraknya pun tidak terlalu jauh. Aku sudah berwudhu saat berada di Hotel sehingga setelah sampai di Masjid Quba aku langsung shalat Dhuha dan setelah itu berfoto bersama Ibu Rakiyem..





Alhamdulillah Ya Allah atas izin dan kuasa-Mu Engkau hadirkan aku di tempat ini..

Setelah itu perjalanan kami menuju ke Pasar Kurma. Di Pasar kurma terdapat pohon – pohon kurma, namun aku tidak melihat buah kurma yang masih ada di Pohon. Mungkin saat ini pohon – pohon tersebut belum mulai berbuah. Di sana aku membeli 1 kg kurma Ajwa (100 riyal), kurma muda (10 riyal) dan bubuk kurma 4 box (50 riyal).

Berikutnya perjalanan dilanjutkan ke Jabal Uhud, namun saat tiba di tempat itu kami hanya melihat dari dalam Bus dan Ust. Jafar menjelaskan tentang sejarah tempat tersebut.

Selanjutnya perjalanan dilanjutkan ke Pabrik Al-Qur’an. Di pabrik tersebut kaum laki – laki diperbolehkan masuk dan melihat proses pencetakannya serta mendapat 1 buah Al-Qur’an gratis.. Alhamdulillah suami dan Bapak masing - masing mendapat 1 buah Al-Qur’an.

Berikutnya kami melewati Masjid Qiblatain. Di masjid ini adalah awal sejarah kiblat menghadap ke Baitullah. Selanjutnya waktu Zuhur akan segera tiba, Bus kami pun sudah tiba di Hotel. Kami pun bersiap untuk melaksanakan Shalat Zuhur berjamaah.

Selepas Ashar, kami langsung menuju ruangan Hotel untuk mendengarkan Tausiah tentang Ibadah Umroh yang akan dilakukan esok hari. Tausiah tersebut disampaikan oleh Habib Abdullah Assegaf. Subhanallah rangkaian katanya cantik dan penuh makna yang membuat hati ini lebih mantap dan siap untuk ber-Umroh esok hari..

Setelah makan malam kami pun beristirahat di Kamar Hotel.. Alhamdulillah Ya Allah hari ini sangat menyenangkan. Suatu nikmat yang luar biasa. Semoga besok bisa shalat Tahajud di Mesjid Nabawi sebagai perpisahan dengan Madinah nan mulia.. Amien.