Selasa, 09 April 2013

Ayo Menulis

Suntuk.. galau.. stres deh kalau keadaannya begini. Masalah ekonomi, rumah tangga dan lain-lain senantiasa hadir silih berganti mewarnai kehidupan manusia. Aku pun sering mengalami hal itu. Sering pula aku mencari cara bagaimana mengatasi letupan – letupan emosi yang jelas sebabnya maupun yang tidak jelas. Ku jelajahi website, membaca buku motivasi, sharing dengan teman untuk mendapatkan jawabannya. Ternyata, tidak hanya diriku yang sering mengalami permasalahan yang membuat emosi menjadi tidak terkontrol.

Bermula dari kesukaanku membaca cerita motivasi, aku mulai berfikir. “Kok bisa ya orang membuat tulisan sebagus ini?” , renyah dan enak dibaca. Seringkali setiap aku membaca tulisan dari blog yang berisi suatu motivasi, semangatku seperti ter-recharge kembali.

Membaca dan menulis, dua kata yang tidak terpisahkan. Selama ini kemampuanku hanya dalam batas membaca. “Menulis, apa bisa?, mengapa tidak dicoba?”. Bagaimana kita tahu kalau belum pernah mencoba?. Aku jadi teringat saat masih duduk di Sekolah Dasar  Guru Bahasa Indonesia ku pernah memberikan pelajaran menulis Diary. Aku pernah mencoba menulis apa yang aku lihat dan kurasakan setiap hari. Namun, mandek karena aku belum paham apa tujuan menulis.

Seiring bertambahnya usia, aku mulai berfikir dan menemukan jawaban atas pertanyaan yang hadir melalui setiap masalah-masalah dalam hidupku. Salah satu jawabannya adalah dengan menulis. Menulis segala hal yang aku lihat dan aku rasakan. Menulis bisa membantu mengurangi letupan-letupan emosi sehingga bisa terkontrol dengan baik. Setelah itu dapat terjadi suatu komunikasi dalam kondisi yang lebih stabil. 


Stres adalah suatu kondisi jiwa yang dinamis saat seorang individu dihadapkan pada peluang, tuntutan, atau sumber daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan oleh individu itu dan yang hasilnya dipandang tidak pasti dan penting. Stres tidak selalu buruk, walaupun biasanya dibahas dalam konteks negatif, karena stres memiliki nilai positif ketika menjadi peluang saat menawarkan potensi hasil.

Emosi adalah perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu. Emosi adalah reaksi terhadap seseorang atau kejadian.Emosi dapat ditunjukkan ketika merasa senang mengenai sesuatu, marah kepada seseorang, ataupun takut terhadap sesuatu.
Kata “emosi” diturunkan dari kata bahasa Perancis, émotion, dari émouvoir, ‘kegembiraan’ dari bahasa Latin emovere, dari e- (varian eks-) ‘luar’ dan movere ‘bergerak’.
 
Hal ini juga pernah disampaikan oleh psikolog Rustika Thamrin dari Brawijaya Woman and Children Hospital, Beliau lebih melihat kondisi wanita yang lebih rentan terhadap stres akibat tidak adanya keselarasan antara pikiran, perasaan dan tindakan. “Jika stress ini tidak dikelola dengan baik maka akan mengakibatkan psikosomatis yang berdampak pada fisik dan emosi. Pada pribadi extrovert, akan terjadi ledakan emosi, amarah yang meluap-luap dan dapat menyebabkan penyakit hipertensi, serangan jantung, dsb. Sementara pribadi introvert biasanya memendam emosi sehingga menyakiti batinnya dan dapat menimbulkan penyakit seperti kanker, alergi, asma, dsb”, ujarnya.

Menuliskan perasaan atau kejadian yang membuat stress, dapat menurunkan denyut jantung dan laju pernafasan seseorang sehingga lebih stabil. Selain itu, menulis dapat menenangkan, menambah hormone endorphin yang membawa rasa bahagia dan senang serta mengurangi hormone kortisol, si pencetus stress. Singkat kata menulis bisa menjadi katarsis (melegakan emosi).

Tika menambahkan, “menulis dapat dituangkan dalam buku harian atau menuliskan segala tumpukan amarah, keluhan, sumpah serapah disebuah kertas lalu dirobek-robek dan dibakar seraya melenyapkan emosi negatif. Hal tersebut juga berguna untuk menghindari amarah yang proporsional jika berkonflik dengan orang lain. Setelah semua emosi dikeluarkan maka kita bisa menyampaikan ketidaksepakatan, kekecewaan pada pihak yang bersangkutan dengan lebih asertif, berimbang dan bijaksana agar tercipta komunikasi yang baik dan saling pemahaman. Dan yang terpenting adalah tindakan setelah itu, yaitu kemauan untuk mengubah kondisi pikiran dan mengolah emosi kearah positif sebagai solusi.

Blog adalah salah satu media yang saat ini sedang nge-trend untuk menyampaikan suatu pesan atau informasi. Di Era digital, blog merupakan wadah untuk berbagi, bertukar informasi, bersosialisasi dan memasarkan suatu produk. Banyak tujuan seseorang membuat blog. Dimulai dari sekedar mengisi waktu luang sampai dengan mengelola bisnis secara Online.

Apapun alasan seseorang dengan kegiatan yang disebut nge-blog, yang terpenting adalah dimulai dengan niat baik. Suatu kegiatan jika diawali dengan niat baik maka akan dimudahkan dan diberikan jalan oleh Allah SWT. Memberikan informasi/ilmu bermanfaat dan dapat disebarkan kembali maka bisa dikatakan sebagai amal jariyah. Dan salah satu amalan yang tetap akan mengalir setelah kita wafat adalah ilmu yang bermanfaat.

Jadi tunggu apalagi, tidak perlu kelamaan berfikir bisa atau tidak menulis. Lebih baik gagal namun sudah pernah mencoba. Dari pada tidak pernah mencoba tapi dihantui dengan kata “Gagal”.

Selamat menulis dan berimajinasi. Buktikan apa yang terjadi. 


Sumber bacaan:
  •  Paras No.87/ Januari 2011
  •  jankerdwells.wordpress.com

0 komentar: