Kamis, 28 Februari 2013

Perjalanan Tauhid Part 6

Minggu (18 Februari 2013)

Trident Hotel – Kamar 1211- Pukul. 00.35
Bersama suami disampingku yang telah tertidur pulas. Dinginnya ruangan membuat ku terbangun dan sulit tidur lagi. Ku nyalakan Galaxy Tab dan ku dengarkan alunan music Opick “Maha Penyayang”. Sambil kutulis jurnal ini. Kamar ini begitu mewah, besar, lega dan lengkap. Namun, aku merasakan suatu kesepian, hampa dan kosong di satu sudut ruang hatiku. Rekan –rekan yang lain begitu senang dan menikmati ruangan ini. Memang jika dibandingkan dengan 2 Hotel yang kami tempati sebelumnya Hotel ini yang paling mewah dan lengkap fasilitasnya. 2 Tempat tidur besar, sofa yang empuk dan fasilitas lain yang apik dan mewah.

Pertama aku hadir disini pukul. 06.15, kunci kamar diserahkan dan kami pun mencari kamar sesuai nomor yang diberikan Ust. Jafar. Saat pertama kali masuk bersama Ibu Irah dan Ibu Rakiyem, mereka terlihat senang sekali dengan kamar baru yang kami tempati. Apalagi B. Irah sudah tidak sabar dengan kamera digitalnya siap untuk merekan tempat ini sebagai dokumentasi dan presentasi.

Namun, ketika pertama aku dihadirkan ditempat ini aku merasa ada yang kurang. Aku merasa kehampaan, Ruang Kosong dalam sudut hati ku. Aku sangat kangen sekali dengan Mekkah. Suasana, semangat ibadah rasanya nyaman dan hangat sekali. Bertemu dengan para tamu-tamu Allah, ramai sekali. Rumah itu sederhana sekali. Baitullah Rumah Allah sangat bersahaja. Dilapisi kain hitam dan bertuliskan Asma-Nya yang indah. Dalam kesederhanaan rumah tersebut, didalamnya terdapat suatu kehangatan, cinta kasih dan ketenangan yang amat sangat.

Hati ku tiba-tiba meleleh.. aku merasa sangat kangen sekali dengan-Nya. Kangen sekali seperti punya Kekasih baru dan Kekasih itu ada disana dan aku disini. Terbayang ketika masa – masa indah perjumpaan dengan Yang Maha Pencipta dalam rongga hati dan jiwa.

Nyaman sekali suatu rasa yang belum pernah kurasakan. Allah..Allah aku rindu sekali, dada ku kembali merasakan suatu getaran. Getaran cinta.. Bagaimana ini Allah? Bagaimana jika rasa kangen ini muncul?

Sesuai dengan yang telah direncanakan, bahwa tepat pukul 14.00 rombongan bertolak menuju Bandara King Abdul Aziz. Perjalann kami menggunakan Bus dan masih didampingi oleh Ust. Jafar. Dalam perjalanan kami sempat mampir melihat tempat Qisas dan Makam Siti Hawa, disana kami memanjatkan doa. Dalam perjalanan aku terus berdzikir. Allah seperti mengiringi kepergianku.

Saat di Lobi Hotel sebelum keberangkatan aku mengobrol dengan rekan – rekan dan kami pun berbagi cerita dan pengalaman yang berbeda mengenai peristiwa – peristiwa yang kami alami.

Akhirnya tibalah kami di Airport King Abdul Aziz. Mulailah kami mengantri untuk pemeriksaan. Alhamdulillah selama proses pemeriksaan barang aku diberi kemudahan. Barang – barang bawaanku lolos sensor detector termasuk air zam-zam tambahan yang aku bawa.

Saat meng-antri dalam antrian Check-in barang getaran itu muncul lagi. Getaran Cinta-Nya, Dia hadir di Relung Hatiku. Dalam dzikir semakin kunikmati getaran itu. Allah langsung yang mengantar aku pulang ke Tanah Air. Lewat Mata hati dan relung jiwa. Dia hadir menggetarkan Jiwaku. Semakin ku bertasbih semakin dekat dan hangat kurasakan. Sekarang aku sudah tahu jawabannya :

  1. Allah hadir ditandai dengan suatu getaran – getaran cinta di hatiku.
  2. Allah selalu menemaniku dalam Kata hati yang lebih peka dan relung jiwa yang begitu syahdu.
  3. Aku merasakan suatu energy dalam tubuhku untuk menolong sesama dan kebermanfaatan.
  4. Kata hati itu akan menuntunku untuk berbuat manfaat dan mendapat ketenangan jiwa.

Lalu bagaimana untuk mempertahankan Cinta dan Kasih-Mu yang begitu indah ini :
  1. Selalu sebut nama-Ku dalam Jiwa mu.
  2. Melalui pesan yang Kusampaikan Agungkan Kebesaran – Kebesaran-Ku. 
Terima Kasih Allah telah hadir dalam jiwaku dan telah Kau hadirkan aku dalam Cinta Indah Kasih-Mu.


Senin, 19 Februari 2013

Alhamdulillah hari ini rombongan tiba kembali ke Tanah Air dengan selamat. Saat tiba di Bandara Mama, Yuni dan saudara – saudara yang lain telah menjemput dan menyambut kepulangan kami.

Alhamdulillahirobbil ‘alamin.


Special Thanks To :

  • ARMINAREKA Travel sebagai biro perjalanan yang telah memfasilitasi Keperluan dari awal sampai dengan akhir perjalanan kami. Semoga senantiasa sukses dan Barokah.
  • Ust. Jafar selaku pembimbing Perjalanan yang senantiasa sabar dan telah memberikan wawasan serta motivasi dalam Ibadah Umroh kami. Semoga Allah senantiasa melimpahkan Keberkahan dalam setiap ilmu yang telah diberikannya. (Amien)
  • Rekan-rekan semua terutama untuk Hj.Rakiyem Terima kasih yang telah setia menemaniku saat berada di Tanah Suci, Ibu Irah, Ibu Riska serta seluruh rombongan jamaah Umroh yang tidak dapat kusebutkan satu – persatu. Semoga Ibadah Umroh kita Allah terima dan suatu saat kita bisa dipertemukan kembali dalam Ikatan Silaturahim karena-Nya. (Amien)

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Subhanallah wal hamdulillah... trimakasih Bunda sudah mau berbagi pengalaman slm perjalanan ibadah umrohnya... dena sdh baca mulai part 1-6.. sungguh bermanfaat sekali... dena ikut larut dalam stiap perjalanannya, tak terasa air mata mengalir begitu saja.. syahdu..
Semoga kita sll dalam lindungan Allah SWT.. aamiin