Rabu, 27 Februari 2013

Perjalanan Tauhid Part 3

Kamis, 14 Februari 2013

Acara hari ini adalah full beribadah di Mesjidil Haram. Setelah sarapan aku, Bu.Hj. Rakiyem dan Bu. Irah bersiap untuk melakukan Tawaf Sunah. Sesampainya di Mesjid Kami mulai niat untuk Thawaf Sunah. Dimulai dari Hajar Aswad kami melakukan Istilam. Putaran demi putaran kami lalui sampai akhirnya aku terpisah dari kedua temanku. Kulanjutkan Thawaf sendiri dengan bertasbih kepada Allah. Pada putaran terakhir aku berusaha menggapai Batu Hajar Aswad. Berjejal, berdesak-desakan dengan kaum laki-laki. Sampai akhirnya aku merasakan sakit ditubuhku dan aku tidak kuat lagi sehingga aku putuskan untuk mundur. Namun, meski Allah belum mengizinkan aku untuk sampai menyentuh Hajar Aswad aku tetap bersyukur bahwa tanganku telah di hadirkan dan diizinkan untuk menyentuh Rukun Yamani. Banyak sekali jamaah yang juga ingin menyentuh Batu Rukun Yamani. Sehingga aku pikir itu adalah Hajar Aswad , aku pun turut mengelus dan mencium batu tersebut. Ya Allah maaf kalau aku salah.. Engkau Maha Tahu. Alhamdulillah aku juga dihadirkan dan diberi kesempatan untuk Sholat di Hijr Ismail. Kusampaikan dan mengadukan segala permohonanku ditempat tersebut.. Setelah itu Alhamdulillah aku juga diberi kesempatan untuk menyentuh dan melihat langsung Maqam Ibrahim.

Setelah kulakukan shalat di belakang Maqam Ibrahim aku kembali ke posisi awal aku datang bersama teman-temanku.. Aku duduk di shaf itu dan merenung seraya mengucap syukur atas segala Kuasa-Nya aku bisa hadir di tempat ini. Alhamdulillah karena Kuasa Allah jua lah aku sering sekali melihat dan diperlihatkan anak-anak kecil yang lucu sekali. Saat aku duduk disini pun disampingku ada anak kecil yang sangat manis sekali dan aku berkesempatan untuk mengambil foto anak tersebut.

  
Foto :" Girl and Boy so Sweet"

Setelah beberapa menit menunggu sendirian akhirnya aku dipertemukan dengan Ibu Rakiyem. Senangnya hatiku.. Terima Kasih Ya Allah. Beliau mulai bercerita bahwa tadi bersama Ibu Irah hampir saja bisa mencium Hajar Aswad dan karena kondisi yang sangat terdesak akhirnya beliau menyerah dengan meninggalkan rasa ngilu dibawah ketiak kanannya. Namun, Ibu Irah tetap berusaha dan bertahan untuk bisa mencium Hajar Aswad. Akhirnya terpisahlah mereka.

Kami berdua menunggu di Mesjid sampai dengan waktu Zuhur tiba. Setelah Sholat kami menuju Ruang Makan dan disana kami bertemu dengan Bu. Irah. Beliau terlihat senang sekali karena berhasil mencium Hajar Aswad walaupun butuh perjuangan keras sampai sempat jilbabnya tertarik. Alhamdulillah Ya Allah kami dipertemukan kembali dalam kondisi yang baik. Setelah makan kami kembali ke kamar untuk beristirahat.

Kurebahkan tubuhku dan kunikmati sejuknya AC kamar Hotel sambil terus berdzikir kepada-Nya. Sampai tidak sadar kami tertidur sampai pukul 15.45 saat Adzan Ashar kami kaget dan terbangun.. Segera kami berwudhu dan bergegas ke Mesjid. Tiba di Masjid sudah sangat penuh dengan Jamaah. Akhirnya dengan segala keterbatasan kami dapat Shaf dekat tangga.. Alhamdulillah Ya Allah.

Setelah Shalat Ashar aku bersama Ibu Rakiyem namun terpisah dari Ibu Irah kembali ke Kamar Hotel. Dan ternyata didalam kamar sudah ada Ibu Riska. Beliau merasa kurang enak badan dan ada sesuatu yang Ia rasakan. Beliau pun sedikit curhat kepadaku. . Aku berusaha untuk memotivasinya untuk lebih bersabar dan berserah diri kepada Allah dan kami pun menjadi lebih dekat.

Tak berapa lama kemudian aku bersama Ibu Rakiyem yang memang sudah berencana untuk mencari gallon untuk digunakan membawa air zam-zam akhirnya menuju ke suatu tempat. Kami bertanya kepada Askar yang membersihkan Mesjid “ Dimana ya yang jual gallon?” dengan Bahasa Inggris tentunya. Mereka mengatakan ‘’Go to Babus Salam”. Kami telusuri dan terus berjalan. Tidak terasa jauh juga tempatnya. Aku menikmatinya sambil mengobrol dengan Bu. Rakiyem serta melihat lihat sekeliling Masjid. Subhanallah ternyata Mesjidil Haram luas sekali. Saat ini Mesjid dalam tahap renovasi perluasan Tempat untuk beribadah. Mengingat jumlah jamaah yang semakin banyak dan berlomba – lomba untuk menjadi Tamu Allah. Akhirnya tiba juga kami di tempat penjualan gallon. Kemudian kami kembali ke Hotel untuk bersiap melakukan Sholat Maghrib. Sungguh perjalanan yang lumayan jauh namun menyenangkan sekali.

Tak terasa azan Maghrib telah berkumandang. Aku bersama Ibu Rakiyem dan Ibu Riska berlarian menuju Mesjid. Dan seperti biasa Masjid sudah dipenuhi oleh jamaah sehingga kembali kami mendapat Shaf dekat tangga . Setelah shalat Maghrib selesai kami berniat untuk tetap berada di Mesjid menunggu sampai tiba waktu Isya. Kami menuju lt. 2 dan berharap masih ada tempat kosong.
Alhamdulillah Ya Allah masih ada Shaf yang bisa kami tempati. Kugelar Sajadah mungilku. Dan kuarahkan pandanganku kedepan. Subhanallah akhirnya keinginanku terwujud untuk bisa duduk diteras lt.2 ini. Ditempat ini aku bisa melihat para tamu Allah melakukan Thawaf. Luar biasa banyaknya manusia sedang ber-Thawaf mengagungkan Asma Allah.

Saat itu hati ini kembali bergetar, seperti Allah hadir dekat sekali. Semakin ku Agungkan Asma-Nya semakin dekat dan nikmat sekali. Kuabadikan moment indah itu lewat video Tab ku.
Akhirnya Azan Isya berkumandang, aku kembali ke Shaf bersama teman-temanku melakukan shalat Isya berjamaah. Setelah Shalat kami kembali ke Hotel untuk makan malam dan beristirahat. Setelah menulis jurnal hari ini aku pun tertidur pukul 22.30. Tak lupa alarm kunyalakan pukul 02.00 dan berdoa agar dimudahkan untuk bangun malam.

0 komentar: