Rabu, 27 Februari 2013

Perjalanan Tauhid Part 4

Jum’at, 15 Februari 2013

Jum’at dini hari – Pukul 00.30 – kamar 908 – Al Massa Hotel

Dug.. Allahu Akbar, tiba-tiba ku tersadar seperti ada kekuatan yang membangunkanku. Aku beranjak dari tempat tidur seperti dituntun untuk segera membersihkan diri dan memakai pakaian yang paling bersih dan menggunakan minyak wangi kemudian segera bergegas ke Masjid. Aku melihat teman-teman ku masih pulas tertidur.

Bismillah aku berangkat ke Mesjid sendiri. Aku menuju Lt.2 Masjidil Haram dan mengambil Shaf terdepan dekat dengan teras kecil Masjid. Kuhampar sajadah mungilku dan tak lupa kubawa serta botol minum untuk kugunakan mengambil air zam-zam selepas Shalat. Aku duduk disamping seorang Ibu, sepertinya warga Arab dan ternyata Ibu tersebut mempunyai anak perempuan kecil yang sangat lucu dan cantik. Botol minumku dimainkan olehnya. Anak itu senang sekali dengan warna hijau. Dan aku pun mendapat kesempatan untuk mengambil fotonya. Funny baby dengan rambut kriwil, pipi tembem dan kulitnya putih. Lucu sekali.



Foto : "me and baby kriwil nan cute"

Kulakukan Shalat Tobat, Hajat dan Tahajud dengan hati yang tenang dan khusyuk sekali. Untaian kata demi kata mengalir tenang, damai dan menjadi sebuah do’a. Setelah itu aku titipkan sajadah dan tasku kepada Ibu Arab sebelahku. Aku berdiri dan duduk diteras kecil pelataran Masjid. Waktu awal aku datang ketempat ini aku pernah punya keinginan untuk bisa duduk ditempat ini. Ditempat ini bisa kusaksikan langsung jutaan manusia melakukan Thawaf. Yang saat itu memang penuh sekali Tamu Allah datang ke Rumah-Nya, sangat padat. Aku memandang dengan penuh ketakjuban,

“Ya Allah.. Ya Rahman.. Ya Rohim..” Rumah-Mu sangat sederhana hanya dilapisi kain Hitam ditambah Kaligrafi berwarna Emas. Namun, tempat itu selalu hangat, dipenuhi kedamaian yang luar biasa dan tak pernah sepi oleh kehadiran para Tamu-Mu.

Saat ini aku seperti merasakan Allah hadir di jiwa dan relung hatiku. Aku merasa sangat dekat sekali. Kusampaikan seluruh rasa, gejolak emosi, keinginan, permohonan dan segala hal . Aku bercerita dengan nyaman sekali. Seperti Dia betul-betul hadir di hadapanku. Aku bisa rasakan lewat mata hati. Sangat damai, tenang dan sejuta rasa yang tak terlukiskan namun bisa dirasakan, bahagia luar biasa.

Seperti ku dituntun untuk mengabadikan moment ini melalui Galaxy Tab pemberian Bapak. Untaian kata demi kata mengalir tenang, lancar dan semua sudut kurekam.

‘’Alhamdulillah.. Terima kasih Ya Allah telah Kau hadirkan aku disini dan ditempat –tempat Mustajabah. Bisa kusentuh Rukun Yamani, Shalat di Hijr Ismail, shalat di Maqam Ibrahim dan ditempat aku duduk saat ini”. Sambil kurekam moment indah ini.
Hadirnya aku disini bukanlah suatu kebetulan, namun adalah suatu Kuasa dan atas izin-Mu Allah. Saat Thawaf Sunah Kamis pagi aku berusaha untuk menyentuh Hajar Aswad, namun aku begitu terdesak oleh orang-orang yang tubuhnya jauh lebih kuat dan besar. Ya Allah aku memohon kepada-Mu jika Kau izinkan aku hadir ditempat itu hadirkanlah dengan Cinta dan Kasih-Mu. Jangan biarkan aku menyakiti orang lain dan aku juga tersakiti. Bukankah Cinta itu tidak menyakiti namun penuh Kasih dan Perlindungan” (Amien)

Setelah kurasakan kelegaan dalam bathinku, aku kembali ke Shaf ku. Membaca Al-Qur’an sambil menunggu Shalat Subuh tiba. Alhamdulillah aku dihindarkan dari rasa kantuk. Terima Kasih Allah.

Setelah sarapan bersama, agenda hari ini adalah melakukan perjalanan kebeberapa tempat yang biasa digunakan untuk beribadah Haji. Pukul 08.00 kami bersiap menggunakan Bus. Ditengah perjalanan tiba-tiba kami dikejutkan dengan suara pecah ban. Innalillahi.. ternyata ban Bus yang kami tumpangi Pecah dan kami pun harus turun dan menunggu beberapa saat untuk kedatangan Bus pengganti.


Foto : "Waiting Bus and Keep Smile"

Alhamdulillah tak berapa lama Bus pengganti siap membawa kami melanjutkan perjalanan. Ada beberapa tempat yang mana kami hanya melihat dari dalam Bus, namun kami tetap mendapat penjelasan dari Ust. Jafar selaku pembimbing perjalanan kami. Padang Arafah, Tempat melempar Jumrah, Jabal Tsur, ada Mesjid yang digunakan hanya setahun sekali yaitu saat musim Haji tiba dll.

Saat tiba di Jabal Rahmah (Tempat bertemunya Nabi Adam dan Siti Hawa) bus berhenti sebentar. Aku bersama suami sempat naik sampai ke Tugu. Ditempat tersebut kami panjatkan doa dan tidak lupa menyampaikan titipan rekan ku di Indonesia (Bu. Danik dan Bu. wulan) Semoga harapannya segera terwujud ya.

Setelah itu kami melanjutkan perjalanan ke Pabrik Al-Qur’an. Di tempat tersebut Para kaum Adam diperbolehkan masuk dan mendapat 1 buah Al-Qur’an. Alhamdulillah Suami dan Bapak masing-masing dapat 1 buah Mushaf Al-Qur’an..

Perjalanan selanjutnya menuju ke Masjid Ji’ronah. Di Masjid tersebut kami yang akan melakukan Umroh ke-2 mulai bersiap untuk mengambil Miqat. Alhamdulillah untuk Umroh ke-2 ini kuniatkan untuk mem-ba’dalkan Pakde Hendro. Orang Tua yang sangat kusayangi. Beliau telah merawatku saat aku kecil dan sangat sayang sekali padaku. Beliau telah berpulang beberapa tahun yang lalu. Kalau beliau masih ada hari kamis kemarin tepat berusia yang ke-60 th. Semoga ini menjadi Hadiah terindah untuknya.

Umroh akan dilakukan setelah shalat Jum’at. Udara yang panas sekali tidak menghalangi niat kami untuk menjadi tamu –tamu Allah. Setelah niat kami lafadzkan, kalimat Talbiyah kembali menggema di dalam Bus.. “Labbaik Allahumma Labbaik, labbaika la syarika laka labbaik innal hamda wa an ni’mata laka wa al mulk la syarika laka”.

Setelah Sholat Jum’at kami bersiap melakukan Umroh ke-2. Dengan dipandu Ust. Jafar kembali kami ber-Thawaf, Sa’I sampai dengan Tahalull. Alhamdulillah semua rangkaian Ibadah tersebut dapat kami selesaikan dengan baik. Semoga Allah menerima Ibadah dan meng-ijabah doa – doa kami. (Amien)

0 komentar: