Ya Allah….
Rindu ini hanya untuk-Mu
Cinta ini hanya milik-Mu
Mulai 1 Zulhijah, mulai kurasakan Engkau hadir kembali.
Kehangatan memenuhi rongga
hati ku.
Getaran cinta saat ku lafadz kan Asma-Mu. Semakin nikmat
tiada tara.
Sampai aku menyadari aku telah jatuh cinta.
Cinta ku hanya untuk-Mu.
Aku titipkan sepenuh hatiku di rumah-Mu.
Dalam kenikmatan, tubuhku terasa lelah.
Semakin lelah, tak kuasa tubuhku.
Lelah.. namun rasa kantuk ini seperti sirna.
Sampai ku lalui dengan diskusi-diskusi bersama suami ku
tentang Cinta dan kebesaran-Mu
Aku kebingungan… pendapat kami mengalami perbedaan.. ya,
selalu berbeda.
Ada apakah ini Cinta??
Apakah dia cemburu aku mencintai Mu?
Katanya Cintaku buta tak pakai ilmu.
Aku semakin bingung apa maksud dari semua ucapannya.
Sampai akhirnya tubuhku lelah dah terlelap sejenak.
Sampai aku terjaga.
Kami sholat Isya berjamaah..sampai perlahan ku pahami akan
makna Mencintai-Nya harus dengan ilmu.
Dalam diri setiap manusia ada segumpal daging.
Gumpalan itu yang menentukan baik buruknya kehidupan.
Gumpalan itu disebut dengan Qolbu atau hati.
Didalam qolbu tersebut tersimpan cahaya cinta.
Cahaya cinta terbesar harus diberikan kepada Zat Yang Maha
Pencipta Qolbu. ALLAH SWT.
Cahaya cinta berikutnya diberikan kepada Rosulullah. Dengan jasa-jasa
Rosulullah, kita mampu mengenal Allah.
Cahaya – cahaya lainnya hendaknya dipancarkan kepada makhluk-makhluk
lainnya.
Suami, orang tua, anak-anak, sahabat, teman, dan kepada
sebanyak-banyaknya makhluk ciptaan-Mu
Terima kasih Ya Allah..
Atas petunjuk-Mu akan makna mencintai-Mu.
Dari An Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
أَلاَ وَإِنَّ فِى الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ
الْجَسَدُ كُلُّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ . أَلاَ وَهِىَ
الْقَلْبُ
“Ingatlah bahwa di dalam jasad
itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia
rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung)” (HR. Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599).
Selasa, 14.30
@sweet Home.
1 komentar:
Semoga semua guru memiliki karakter seperti Ibu... Amiin..
Guru Online si Master SEO di ajang Kontes SEO Indonesia
Posting Komentar